Kamis, 31 Oktober 2013

Kerajaan Hindu Budha part 2

8.   Kerajaan Medang Kamulan

A.   Sumber Sejarah
        Dapat  diketahui  dari  beberapa  prasasti  yang  dibuat  Empu  Sindok seperti Prasasti Pucangan, Anjukladang (limus) dan Prasasti Calcuta dan lain-lain. Dari sumber tersebut dapat disimpulkan :
Kerajaan  Medang  terletak  di  Tambelang  –  Jombang  kemudian dipindahkan ke Watu Galuh diantara gunung Semeru dan Gunung Wilis-Jawa Timur
Pendiri kerajaan Empu Sindok dengan Wangsa Isyana

Raja-raja yang memerintah : Mpu Sindok bersama permaisurinya Pu Kbi (929-948), Sri Isyana Tunggawijaya + Lokapala (948-968), Sri  Makuta  wangsa  Wardana  (968-992),  Teguh  Darmawangsa (992-1017), Erlangga (1019-1049).
B.   Peninggalan  Budaya  :  Seni  Sastra  seperti  Kitab  Sang  Hyang  Kama Hayanikan    (  Jaman  Empu 
      Sindo),  Kitab  Erjuna  Wiwaha  –Empu Kanwa (jaman Erlangga), Kitab Calon Arang (jaman Erlangga).
      Seni bangunan dan arsitektur seperti : Candi Songoriti, Pertitan Belahan, Petirtan Jolotundo.
9.   Kerajaan Kediri
A.   Sumber Sejarah
Prasasti Sirah Kenting, Prasasti di Tulung Agung dan Kertosono, Prasasti Ngantang, Prasasti Jaring, Prasasti Kamulan.
Berita Cina berasal dari Kronik Chu Fan Chi yang dikarang oleh Ju Kua (1120)
      Dari Sumber sejarah tersebut dapat disimpulkan bahwa Wilayah Kediri meliputi Kediri, Madiun dan bagian barat Medang Kamulan, ibu kota di Daha Raja-raja    yang    memerintah    Jayawarsa,   Bameswara,    Jayabaya, Sarweswara,  Sri  Gandra,  Kameswara,  Kertajaya,  Kediri  mwncapai puncak kejayaan pada masa Raja Jayabaya.Berakhirnya kerajaan kediri pada tahun 1222 Raja Kertajaya diserang oleh Ken Arok dari Tumapel dalam peristiwa Ganter.

B.   Peninggalan Budaya :  bidang arsitektur/bangunan tidak nampak tetapi dibidang  sastra  maju  pesat  seperti  :  Krisnayana,  Bharatayudha  oleh Empu Sedah dan Empu Panulu, Hariwangsa dan Gatotkacasraya oleh Empu  Panulu,  Samaradhahana  oleh  Empu  Dharmaja,  Writtasancaya dan   lubdaka   oleh   empu   Tanakung,   Sumanasantaka   oleh   Empu Monaguna.
10. Kerajaan Singasari
A.   Sumber Sejara
Kitab   Pararaton,   Kitab   Negara   Kertagama,   Prasasti   Balawi, Maribong, Kusmala dan prasasti Mula Kalurung.
Berita  Cina,  yang  menyatakan  Kaisar  Khubulai  Khan  pernah mengirim pasukan untuk menahlukkan Singasari
Beradasarkan berita tersebut dapat disimpulkan bahwa lokasi Singasari terletak  disebelah  utara  Malang,  dibangun  oleh  Ken  Arok  setelah mengalajkan Kediri th 1222, Raja-raja Singasari setelah Ken Arok (Sri
Rajasa)    berturut-turut    adalah    Anusopati,    Tohjoyo, Wisnuwardana/Ranggawuni, Kertanegara (raja terbesar sekaligus raja terakhir   Singasari),   kehancuran   Singasari   akibat   serangan   Raja Jayakatwang (Kedisri)
B.   Kehidupan    budaya    dan    arsitektur    berkembang    berkembang, peninggalannya berupa candi
       seprti candi Kidal, Jago, Singasari, arca dewi   Prajnaparamitha   (Perwujudan   kendedes)   Arca 
       Joko   Dolok (perwujudan Kertanegara)
11. Kerajaan Majapahit
A.   Sumber Sejarah
        Prasasti  Butak,  Kidung  Harsawijaya,  Kidung  Panji  Wijaya  Krama, Kitab Pararato, Kitab Negara Kertagama. Dari sumber tersebut dapat disimpulkan bahwa lokasi kerajaan Majapahit diperkirakan terdapat di Trowulan Mojokerto JawaTimur. Raja-raja yang memerintah, Raden Wijaya sebagai pendiri, Jayanegara, Tribuana Tungga Dewi, Hayam Wuruk   (mencapai   Puncak   Kejayaan),   Kusuma   Wardani/Wikrama
Wardana,  Suhita  (  terjadi  perang  Paregreg  dengan  Bre  Wirabumi) sehingga    majapahit    mengalami    kemunduran,    Kertawijaya, Rajasawardhana, Purwawisesa dansinghawikramawardhana. Keruntuhan  Majapahit  ditandai  dengan  candrasangkala  Sirno  Ilang Kertaning Bumi. (1400 C)
B.   Kehidupan Budaya dan sastra berkembang pesat, peninggalan berupa bangunan, seperti candi Panataran,
      Sawentar, Sumberjati (Blitar), candi Tegawangi  dan  Surawana  (Pare,  Kediri),  candi  Tikus 
      (Trowulan), Candi  Brahu  (Mojokerto),  Seni  sastra  :  Kitab  Negara  Kertagama, Sutasoma, Arjuna
      wjiya, Kunjarakarna, Parthayajna, kitab Pararaton, Sundayana, Sorandaka, Ranggalawe,

      Paniwijayakrama, Usana Jawa.

0 komentar:

Posting Komentar